Pernahkah kamu berhenti sejenak dalam sebuah perjalanan?
Pada satu titik, langkah terhenti
Seketika ada rasa ingin mundur
Seketika pula berdesir rasa untuk melangkah maju
Kemudian menghela napas panjang,
Menyadari bahwa kamu menghadapi satu persimpangan,
Dan menghantuimu dengan segala rasa ketidakpastian
Juga terpaksa untuk membuat sebuah pilihan
Jalan mana yang kemudian kan dipilih?
Risiko apa yang harus dihadapi?
Baikkah itu untukku?
Burukkah itu untukku?
Lalu, semua itu akan bermuara pada : "Bagaimana menurutNya?"
Terkadang, hidup itu terkesan bagai perjudian
Kadang merasa beruntung, kadang pula naas
Tapi Dia mengingatkan bahwa dunia adalah permainan, tempat senda gurau
Lalu, mengapa kita harus terlalu serius meratapinya?
Pada satu titik langkah,
Hidup itu semudah melakukan napas dalam secara spontan,
Cukup dijalani pada satu tarikan napas dan disyukuri setiap hembusannya,
Meski terkadang manusia itu sendiri yang membuatnya rumit bagai puting beliung.
Cileungsi,
27 Desember 2020