RESENSI BUKU
SULUK
Judul buku : Suluk : Pedoman Memperoleh Kebahagiaan Dunia-Akhirat
Pengarang : Muhammad Ali Ba'athiyah
Penerbit : Penerbit Layar
Tahun terbit : Maret 2018, Cetakan ketiga
Tebal buku : 272 halaman
Harga buku : Rp 75.000
Suluk adalah jalan yang ditempuh oleh seorang mukmin yang dilaluinya, baik pada waktu malam, siang, dan pada seluruh waktu dan jam. Penulis menamai buku ini sebagai Pedoman dasar tentang perkara wajib yang harus dilakukan oleh setiap generasi islam. Buku ini berisi pedoman-pedoman/adab sopan santun dalam menjalani kehidupan kita sehari-sehari sesuai Al-Qur'an dan As-sunnah. Penulis menyajikan beragam suluk/kumpulan adab yang dapat dijadikan dasar perilaku bagi setiap mukmin, yaitu suluk dalam masalah keimanan, suluk dalam anggota tubuh dan hati, suluk dalam tiang agama (shalat), dan suluk dalam keseharian.
Suluk dalam masalah keimanan meliputi suluk seorang mukmin kepada Allah, Nabi, kitab Allah, para sahabat Nabi, para ulama, para guru, para kerabat yang meliputi kedua orang tua, saudara dan sanak famili, kepada saudara sesama muslim, dan kepada non muslim. Penulis memaparkan bagaimana seharusnya seorang mukmin berperilaku terhadap semua aspek tersebut. Tidak heran mengapa buku ini disebut sebagai pedoman adab sopan santun. Misalnya saja, suluk kepada Allah berarti melakukan semua ketaatan kepada Allah disertai perasaan selalu diawasi oleh Allah, menjauhi berbuat maksiat disertai perasaan takut kepada Allah, selalu berpikir tentang kekuasaan Allah sampai kita tidak melupakan Allah sedikitpun. Contoh lainnya pada bagian suluk kepada kitab Allah, penulis menyebutkan bahwa setiap remaja wajib mengagungkan kitabullah dengan tidak meletakkannya di belakang punggung, di atas tanah sejajar dengan kaki tetapi hendaknya meletakkan al-Qur'an di tempat yang terangkat (tinggi) dan hendaklah tidak menjulurkan kaki ke arah al-Qur'an, semata-mata untuk memuliakan kitabullah.
Bagian kedua dari buku ini membahas tentang suluk dalam anggota tubuh dan hati. Penulis membahas suluk terhadap mata, telinga, lisan, perut, kemaluan, kedua tangan dan kedua kaki. Pada bagian ini, penulis memaparkan bagaimana seharusnya anggota tubuh kita berfungsi sesuai Al-Qur'an dan As-sunnah. Bahwasanya semua anggota tubuh kita adalah salah satu dari nikmat yang besar dari beberapa nikmat yang telah dianugerahkan Allah agar dapat digunakan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri dan meningkatkan ketaatan kepada Allah. Tidak hanya itu, bagian ini juga memberikan kita ilmu tentang beberapa penyakit hati seperti sombong, riya', dengki, dan berburuk sangka.
Bagian ketiga adalah suluk dalam tiang agama. Penulis memaparkan tentang pentingnya kehusyu'an dan bagaimana cara membuat hati kita hadir sepenuhnya dalam setiap shalat yang dilakukan. Penulis juga menambahkan adab dan fiqih shalat meskipun tidak terlalu detil sebagaimana fiqih shalat yang ada dalam kitab-kitab fiqih namun cukup untuk memberikan pemahaman kepada para pembaca.
Bagian keempat adalah suluk dalam keseharian. Suluk bagian ini meliputi adab berjalan, adab duduk, adab makan, adab makan bersama, adab tidur, adab bangun tidur, adab berpakaian, adab berkunjung dan meminta izin, adab menjenguk orang sakit, adab orang sakit, adab takziyah, adab orang yang tertimpa musibah, dan adab bersimpati mengucapkan selamat. Penulis juga menambahkan doa'-do'a yang dianjurkan untuk dibaca pada setiap adab keseharian tersebut sesuai kebiasaan Rasulullah SAW.
Kelebihan dari buku ini adalah penulis merupakan ulama besar dari Hadramauth dan tidak diragukan lagi keilmuannya karena menukil dari berbagai kitab ulama besar dan terdahulu seperti Bidayatul Hidayah, Adab ad dunya wa ad diin, dsb. Oleh sebab itu, isi dari buku ini juga tersajikan dengan banyak dalil-dalil Al-Qur'an dan Hadits yang berkaitan dengan topik yang sedang di bahas. Selain itu, pemilihan kata dan penggunaan bahasa dalam buku ini mudah untuk dipahami oleh para pembaca. Buku ini juga dapat dibaca acak, artinya pembaca boleh saja melompat pada bagian yang ingin dibaca sesuai pada daftar isi karena isi buku ini tidak bertautan satu dengan yang lainnya. Penulis juga memberikan kesimpulan pada setiap bagian suluk yang dibahas.
Kelemahan dari buku ini adalah bahwa pemilihan kata "remaja" yang dipakai dan ada beberapa bagian pembahasan yang menganggap pembaca dari sudut pandang laki-laki. Pemilihan kata "remaja" dalam buku, menurutku karena memang buku aslinya menggunakan bahasa arab dengan konteks "Abnaa'i" yang artinya bentuk jamak dari anak laki-laki. Padahal, isi dari buku ini tidak hanya untuk anak laki-laki atau remaja saja namun diperuntukkan semua umat muslim/ah.
Buku ini memiliki banyak ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga yang membaca buku ini dapat mengaplikasikan ilmu dari beliau meski perlahan namun istiqomah agar dapat menjadi pribadi muslim yang berakhlakul karimah.
Tersedia dalam podcast : Bookpodcasting : #5 Suluk
Personal Rate : 7/10
0 komentar :
Posting Komentar
Yuk, berikan komentarmu! :D No spam comment yaaaaa..