Mengapa kura-kura tidak pernah bimbang ketika dia bisa hidup di dua alam, daratan dan perairan?
Kemudian aku berpikir,
Bisakah menikmati lagu "Munajat Cinta" dan murottal Q.S Al-Furqan ayat 74 secara bersamaan?
Bisakah hidup seperti kura-kura, dapat menikmati dua sisi alam yang berbeda tanpa perlu bimbang?
Seperti menikmati alunan musik dan makna dari lagu "Jika Surga dan Neraka tak pernah ada" ?
Bagaimana mungkin bisa menyelaraskan keinginan hawa nafsu untuk menikmati kehidupan dunia dan suara hati yang ingin menjalani kehidupan dengan tasawwuf?
Bagaimana bisa seorang hafidz Al-Qur'an mempunyai hobi mendengarkan musik?
Haruskah kita tinggalkan salah satunya dalam menjalani hidup?
Ekspektasi berkata bisa menjalani keduanya, namun akal berkata hal itu tidak mungkin terjadi. Apakah hal ini sama dengan pertanyaan : "Bagaimana bisa menyeimbangkan dunia dan akhirat dalam kehidupan kita?"
Adakah yang bisa memberikan pandangan lain tentang hal ini? Tolong berikan pandanganmu melalui komentar di bawah ini.
Terima kasiiiiiiiiih
tertanda,
manusia ulung yang suka overthinking