Rabu, 25 Agustus 2021

Asalkan Engkau Tidak Marah

Standard


Ya Tuhanku,

Sejak mata ini melihat dunia,

Bahkan sejak sebelum itu,

Sejatinya Aku diperuntukkan mengabdi padaMu

Aku ada untuk ikuti semua mauMu

Aku ada untuk mentadabburi skenarioMu


Ya Tuhanku,

Aku belajar menjadi faqir

Menyadari bahwa tidak satupun yang aku miliki

Khilafku karena telah merasa memiliki

Juga merasa telah menjadi yang paling baik

Bahkan merasa baik-baik saja di atas segala keangkuhan itu


Ya Tuhanku,

Aku rindu menjadi faqir

Saat dimana tangan ditengadahkan

Air mata yang jatuh tanpa diminta

Juga ketika sangat menantikan pertemuan pada sepertiga malam

Untuk mengatakan dalam lirihnya hati,

"Sungguh Aku berserah padaMu"

Aku ingin selalu merasa faqir

Kefaqiran yang memang hanya kepadaMu


Ya Tuhanku,

Asalkan Engkau tidak marah

Aku terima apapun yang Kau berikan

Aku hadapi semua kepahitan yang semu itu

Coba ku urai semua logika yang meragukanku

Maka janganlah Engkau marahi Aku


Ya Rabbi, 

Sesungguhnya Aku sangat mengharapkan kebaikan yang Engkau turunkan padaku

Belas kasihMu untuk memaafkanku

KelembutanMu untuk menerima khilafku

Juga kuasaMu atas ketetapan hati untuk selalu yakin padaMu

Apapun itu, Aku terima, asalkan Engkau tidak marah

Jumat, 06 Agustus 2021

Arti Tatapanmu

Standard

 


Sore itu, ada sepasang binar mata yang tak pernah kulupa

Juga diiringi senyum yang begitu lebar

Mengacungkan jempol padaku

Karena baru saja berhasil menyusui seorang bayi

Menyusui permata hati pertamanya

Setelah hampir 2 jam berupaya, akhirnya bisa mencapai titik kulminasi itu

Meski belum juga 24 jam sejak luka operasi itu selesai dijahit

Rupanya binar mata yang begitu bahagia itu obat terkuatmu

Sampai-sampai energimu merasuk ke relung hatiku

Rupanya, seperti itulah arti tatapan seorang ibu dan bayi yang baru saja lahir ke dunia

Terima kasih Tuhan, Kau beri aku pemandangan yang langka ini

Ternyata bahagia itu memang sederhana ya

Sesederhana menyaksikan arti tatapanmu kepadanya, juga padaku

Ikigai + Niat = Formula Terbaik

Standard

Assalamualaikum, teman-teman!

Apa kabar? Semoga sehat selalu~

Beberapa hari yang lalu, ketika membaca sebuah artikel, aku menemukan konsep menarik di bacaan tersebut, yaitu tentang Ikigai, yang katanya ini merupakan prinsip hidup bahagia bagi orang Jepang. Ikigai ini artinya tujuan hidup atau the purpose of life atau bahasa sederhananya lagi, alasan kenapa kita harus semangat terus untuk hidup. Pernah nggak bertanya-tanya, "apa sih tujuan kita hidup?". Nah, Ikigai ini menawarkan cara yang membantu mengarahkan untuk mendapat jawaban tentang tujuan hidup dan menghasilkan kebahagiaan. Gimana konsepnya? Gambarannya kayak gini nih.


Masih ingat pelajaran diagram Venn di mata pelajaran matematika? Jadi, Ikigai ini adalah irisan dari keempat aspek dalam hidup, yaitu misi, passion, profesi, dan pekerjaan. Kalau dijabarkan lagi supaya lebih konkrit, Ikigai ini merupakan irisan dari apa yang kamu kuasai, apa yang kamu sukai, apa yang dunia butuhkan, dan apa yang membuatmu dibayar. Nah, kalau mau diimplementasikan lagi ke dalam kehidupan kita, bisa di buat daftar/list di tiap masing-masing 4 aspek, lalu bisa kita buat mana yang termasuk kedalam irisan ke-empat aspek ini. Nggak mudah tentunya kalau kita tidak mampu mengenal diri sendiri. Pada akhirnya, proses ini akan bermuara pada upaya untuk memahami diri sendiri.

Oke, anggap lah kita sudah temukan irisan dari keempatnya. Menurutku, konsep ini masih ada yang kurang, satu aspek terpenting dalam hidup, yaitu niat. Dalam perspektif Islam, niat ini adalah yang menentukan setiap amal perbuatan. Karena hidup kita tidak berhenti di dunia saja, maka konsep Ikigai ini tidak sempurna karena hanya menawarkan konsep bahagia di dunia saja, tidak sampai akhirat. Jika disertai niat lillahi ta'ala, maka insyaAllah konsep Ikigai ini bisa menjadi sempurna, yang bisa menjadi tabungan di akhirat, kebahagiaan yang kekal. Dengan menerapkan konsep ini, maka kita sama dengan mengamalkan hadits Nabi yang juga banyak menjadi prinsip banyak orang Islam, yaitu Khairunnas anfauhum Linnas (خير الناس أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ), sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.

Menurutmu, gimana? Semoga teman-teman bisa temukan Ikigai dan juga niatnya lillahi ta'ala ya!