Rabu, 15 Januari 2020

Ingatkah Akan Sumpahmu, Ners?

Standard
Hari minggu yang lalu, Aku mendapati kesempatan menyimak ceramah Aa Gym di Istiqlal. Temanya tentang Tauhid. Beliau menekankan pesan kepada kami, yang hadir saat itu, tentang pentingnya menghadirkan keyakinan salah satu sifat Allah, yaitu الشهيد, Allah Maha menyaksikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Bahwasanya Allah Maha menyaksikan setiap perbuatan manusia, dari keadaan yang gelap-terang, sembunyi-terang-terangan, kecil-besar. Semua perkara/masalah yang dihadapi tiap insan manusia, Allah Maha Tahu dan menyaksikan. Pertanyaan yang sepertinya memang perlu ditanyakan ke diri sendiri:

"Apakah Allah tau masalah kita?"
"Apakah Allah tau apa yang telah, sedang, dan akan kita perbuat? "
"Apakah Allah tahu isi hati kita?"

Tentu saja, jawabannya adalah Ya.

Al Buruj :9
.....والله علي كل شيءٍ شهيد (Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu)

An-Nisa:79
و كفي بالله شهيدا (dan cukuplah Allah yang menjadi saksi)

Al hajj: 17
ان الله علي كل شيءٍ شهيد (sungguh,  Allah menjadi saksi atas segala sesuatu)

An Nisa :1
ان الله كان عليكم رقيبا (sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu)

Al Ahzab :2
ان الله كان بما تعملون خبيرا (sungguh,  Allah maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan)

Al Hadid:4
والله بما تعملون بصير (Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan)

Keyakinan bahwa Allah Maha menyaksikan segala sesuatu dalam hidup kita, akan menjadi rem paling penting untuk menimbulkan rasa takut dalam melakukan segala perbuatan tercela/maksiat. Ketika keyakinan ini tidak hadir dalam diri kita, maka indikator "saksi" perbuatan kita adalah manusia. Sehingga banyak menimbulkan excuse dalam berbuat hal yang tidak seharusnya. "Ah,  dia ga tau ini... "; "Ah, gak ada yang liat kok."; "Santai, gak ada yang tau.. ". Padahal, sejatinya Allah itu Maha menyaksikan dan malaikat siap sedia mencatat niat dan perbuatan tiap manusia..

Pesan ini membuatku refleksi diri sebagai individu dan khususnya dalam menjalani profesi sebagai perawat. Sebelum sah menjadi perawat, ada sumpah yang terucap. Berikut poin-poin sumpah yang telah diikrarkan. Dan aku termasuk salah satunya.



Berprofesi sebagai tenaga kesehatan itu sungguh tidak mudah. Karena pekerjaannya menyangkut aspek manusia secara holistik, yaitu biologis, sosial, spiritual, dan kultural. Dalam sumpahnya, yang menjadi nomor satu adalah perawat dituntut untuk memberikan pelayanan tanpa adanya perbedaan perlakuan. Semua SAMA, entah dia kaya/miskin, berpangkat/tidak, sesuku/tidak, dsb. Pada kenyataannya, isu itu pasti akan dihadapi. Akankah kita memperlakukan hal yang sama jika dihadapkan klien yang memiliki jabatan dan tidak? Sudahkah kita memberikan pelayanan dengan semestinya tanpa membedakan?

Hal ini membuat diriku berpikir akan pentingnya menanamkan mindset bahwa "Allah tuh lihat kamu lho." dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Pada akhirnya, kita akan berusaha melakukan yang terbaik. Hal ini juga berlaku pada semua jenis pekerjaan/profesi. Terlebih lagi pada profesi yang bersinggungan dan berdampak langsung dengan sesama makhluk.

Semoga kita menjadi pribadi yang amanah dan jujur dalam setiap niat dan perbuatan yang dilakukan dengan selalu ingat dan yakin bahwa Allah Maha Menyaksikan segala sesuatunya. Dan juga, setiap pekerjaan perlu diawali dengan basmalah serta perlu banyak istighfar untuk memohon ampun atas segala khilaf yang terjadi setiap harinya.

Wallahu a'lam...

0 komentar :

Posting Komentar

Yuk, berikan komentarmu! :D No spam comment yaaaaa..